Kelelawar masih saja bingung dengan tubuhnya. Ia bingung apakah termasuk golongan burung atau tikus. Karena wajahnya kelelawar menyerupai tikus tetapi memiliki sayap.
"Kita harus segera bicarakan hal ini kepada Singa si raja hutan. Sebelum masalahnya berlarut-larut. Dia harus mengumumkan kita ini sebenarnya termasuk jenis binatang apa?" Pemimpin kelelawar mulai meninggikan suaranya.
Para kelelawar hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mereka setuju.
"Baiklah, jika kalian semua menyetujui usulku, saat ini juga kita menemui Singa si raja hutan. Singa harus segera menyelesaikan masalah kita ini. Karena dimanapun kita berada semua binatang itu meremehkan kita. Karena jenis kita itu tidak jelas dalam golongan apa. Apakah kalian semua setuju!" teriak pimpinan kelelawar.
"Setuju!" jawab semua kelelawar dengan sangat kompak.
Malam itu juga, para kelelawar mendatangi rumah Singa untuk meminta kebijakan akan dirinya.
"Selamat malam. Tuanku Singa, maaf jika kedatangan kami kesini menganggu waktu istirahat Tuan," kata Pemimpin kelelawar.
"Ada apa kalian para kelelawar kemari. Tidak biasanya kalian mengunjungiku secara bersama seperti ini?" Tuan Singa menjawab dengan sangat wibawa.
"Begini Tuanku. Kami kemari mau meminta kejelasan tentang status kami. Sebenarnya kami ini dari jenis apa. Apakah burung atau tikus? Kami ingin kejelasan dari Tuanku Singa. Dan, mohon nanti hasilnya tuan umumkan kepada seluruh penghuni hutan karena kami sering merasa di olok-olok sebagai binatang yang tidak memiliki pendirian karena kami memiliki dua wujud, yaitu bertubuh burung dan berwajah tikus," ucap Pemimpin kelelawar dengan sedih.
"Baiklah kalau seperti itu, sekarang kalian semua pulanglah. Besok akan saya umumkan kepada semua penghuni hutan tentang kejelasan jenis apa kalian ini," jawab Si raja hutan Singa tersenyum.
Semua kelelawar menyetujui usulan Singa. Mereka semua pergi meninggalkan rumah Singa dan akan kembali lagi besok untuk menunggu pengumuman yang akan disampaikan oleh si raja hutan tersebut.
Setelah semalam menunggu dengan harapan akan memperoleh kejelasan dari si raja hutan. Akhirnya mereka kembali menemui raja hutan yang memang sudah persiapkan diri untuk menyambut kedatangan para kelelawar. Semua penghuni hutan sudah berkumpul di salah satu tempat yang sudah mereka sepakati.
"Kepada semua penghuni hutan yang saya cintai. Disini saya akan mengumumkan tentang solusi masalah yang selama ini menimpa sahabat kita yaitu kelelawar. Mereka sangat bingung karena kalian semua terkadang tidak menerima mereka dengan baik. Tetapi, saya sangat memahami itu. Karena kalian ragu tentang dari jenis binatang apakah kelelawar ini?" suara Raja Hutan semakin meninggi.
Semua penghuni hutan hanya mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh si raja hutan tersebut. Mereka tidak berani mengucapkan sepatah katapun.
"Kalian dengar baik-baik, semua penghuni hutan, bahwasanya pada hari ini saya memutuskan dengan banyak pertimbangan. Saya memutuskan kalau kelelawar itu memiliki dua jenis, jadi bagi kalian para tikus dan burung, janganlah kalian selalu meremehkan kelelawar karena mulai hari ini para kelelawar mendapatkan keistimewaan yaitu binatang yang memiliki dua jenis yaitu burung dan tikus. Keputusan saya tidak bisa di ganggu gugat."
Begitulah si raja hutan menyelesaikan masalah kelelawar. Dan, mulai saat itu, para kelelawar tidak dihina lagi karena statusnya. Justru si Kelelawar menjadi sangat dihormati oleh teman-temannya.
Sumber: Buku "Kisah Dari Negeri Dongeng"
Disusun oleh: Mulasih Tary
Penerbit: Pustaka Anak-Yogyakarta.
Post Top Ad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar