Tahun ini, Pom Pom Raksasa berusia tujuh tahun. Ibu sudah mengizinkan Pom Pom bermain ke hutan pinus. Pom Pom kini dapat bermain bersama teman-teman dari negeri kurcaci.
"Halo, Pom-Pom!" Teman-teman kurcaci menyambut Pom Pom.
"Ho ho ho!" Pom Pom tertawa gembira.
"Ayo kita mulai permainan baru," ajak Pit kurcaci.
"Permainan baru?" seru Pom Pom.
Wah! Pom Pom senang bermain bersama-sama teman kurcaci. Mereka punya banyak permainan.
"Bagaimana kalau kita bermain lomba panjat tebing?" usul Bio Kurcaci.
"Panjat tebing?" tanya Pom Pom bingung. " Tak ada tebing di hutan ini."
Semua kurcaci tertawa melihat Pom Pom celingak-celinguk mencari-cari tebing di dalam hutan pinus.
"Bukan tebing sungguhan," kata Sae kurcaci.
"Lalu?" tanya Pom Pom dengan wajah lugu.
"Kau yang menjadi. Kami akan memanjat tubuhmu."Fie kurcaci menjelaskan.
"Ho ho ho." Pom Pom mengangguk-angguk, mengerti.
"Ayo kita mulai! Kau siap?" tanya Nil kurcaci pada Pom Pom.
Pom Pom mengangguk jenaka.
"Satu, dua, tiga!"
Hop! Hop! Hop! Para kurcaci berlomba memanjat Pom Pom yang berpura-pura menjadi tebing.
"Hi hi hi." Pom Pom geli ketika para kurcaci mulai memanjati tubuhnya.
"Ayo! Ayo! Ayo!" Pom Pom memberi semangat kepada teman-temannya.
"Hore .... Aku menang!" Ris kurcaci mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi begitu sampai di pundak Pom Pom.
"Hore ..... Aku sampai juga." Zez kurcaci menyeringai lebar. Ia adalah kurcaci terakhir yang sampai di atas pundak Pom Pom.
"O iya, aku punya kabar gembira," kata Jul kurcaci saat mereka usai bermain panjat tebing.
"Minggu depan, aku berulang tahun. Kita akan berpesta di hutan pinus."
"Horeee..."
"Untuk Pom Pom, aku akan meminta Ibu membuatkan kue-kue yang besar sekali." Jul kurcaci tersenyum kepada Pom Pom.
"Wow!" Pom Pom bersorak senang.
Pom Pom tak sabar menunggu hari pesta tiba. Selama ini, Pom Pom belum pernah ke pesta. Pasti ada banyak makanan. "Aku bisa makan banyak kue."
Tetapi, Ibu cemas. Selama ini, setiap kali makan, makanan Pom Pom pasti berantakan. Suara kunyahnya juga terdengar keras.
"Kau harus belajar makan yang sopan, Pom Pom." Ibu mengingatkan.
Oh! Tak mudah bagi Pom Pom untuk bisa makan tanpa ada makanan yang berhamburan ke segala arah. Tanpa suara nyam nyam nyam yang keras saat mengunyah. Tanpa berbicara saat mulut penuh makanan. Ditambah lagi, Pom Pom sulit sekali berhenti makan walau perutnya sudah kenyang.
Namun, Pom Pom sangat ingin pergi ke pesta. Untuk itu, setiap hari Pom Pom belajar makan dengan sopan. Ia tidak ingin membuat malu teman-teman kurcacinya.
"Wow, sup ayam hangat!' Pom Pom menyambut sarapan pagi yang disediakan Ibu.
"Nyam nyam nyam." Pom Pom mengunyah dengan mulut penuh dan suara keras. Butir-butir nasi berhamburan.
Ups! Tiba-tiba, Pom Pom terdiam. Ia teringat pesta ulang tahun Jul kurcaci. Pelan-pelan Pom Pom memperlambat kunyahannya. Masih terdengar suara nyam nyam nyam, namun tidak sekeras sebelumnya.
"Hmmm...." Pom Pom mencium aroma harum kue tart keju dari dapur. Diam-diam, Pom Pom mengambil beberapa potong kue, lalu melahapnya dengan cepat.
"Enak sekali!" gumam Pom Pom sambil mengusap-usap perut.
Oh! Pom Pom terkejut ketika teringat pesta ulang tahun Jul kurcaci. "Aku janji tak akan makan terus jika sudah kenyang."
Pom Pom raksasa terduduk di lantai, perutnya hampir meledak kekenyangan.
Begitu seterusnya. Berhari-hari Pom Pom belajar makan dengan baik. Makanan berhamburan , suara nyam nyam nyam yang keras, berbicara saat mulut penuh, dan terus makan walau perut sudah kenyang, masih terjadi berulang-ulang.
Akan tetapi, lambat laun tak ada lagi makanan berhamburan dan suara nyam nyam nyam yang keras saat Pom Pom makan. Saat makan dan ingin bicara, Pom Pom menghabiskan dulu makanan di mulut. Saat perut terasa kenyang tetapi masih ingin makan, Pom Pom segera meninggalkan meja makan.
Akhirnya, tibalah hari pesta Jul kurcaci. Dengan penuh semangat, Pom Pom pergi ke hutan pinus.
"Selamat berpesta!" Ibu melambaikan tangan dengan tenang.
Pom Pom membalas dengan riang gembira.
Oleh Pupuy Hurriyah
Sumber Majalah Bobo
Post Top Ad
Pom Pom Raksasa Belajar Makan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar