Mimo adalah monyet paling kecil dalam kelompok monyet. Ia ingin cepat besar. Setiap minggu, ia meminta Loki mengukur badannya.
"Kamu tidak akan tumbuh besar hanya dalam seminggu,"Kata Loki.
Loki pun mengajak Mimo ke sebuah pohon dan memintanya menyandarkan punggung di pohon itu. Lalu ia membuat tanda di pohon itu tepat di atas kepala Mimo. Tanda itu ada di tempat yang sama seperti tanda yang ia buat seminggu lalu.
"Mimo pun menemui Jojo."Lihat aku, Jo,"Kata Mimo. "Apa aku tambah besar?"
"Tidak," Kata Jojo
"Berarti aku akan selalu jadi monyet kecil," Keluh Mimo Sedih.
"Jangan khawatir, Mimo. Kamu pasti akan menjadi monyet besar," ujar Jojo.
"Kapan?" tanya Mimo
"Mungkin beberapa tahun lagi."
Tetapi Mimo tidak mau menunggu. Ia ingin menjadi monyet besar sekarang juga, agar dapat memetik kelapa sebanyak-banyaknya.
Mimo meminta teman-temannya menarik kaki dan tangannya agar badannya cepat besar. Tetapi, usaha itu sia-sia.
Suatu hari, diadakan lomba memetik kelapa. Pemenangnya adalah pemetik kelapa paling banyak. Semua monyet yakin Loki akan menang, karena badannya paling besar. Loki lantas memanjat kepuncak pohon dan mulai memetik kelapa.
Tiba-tiba....Oh! ia tersangkut diantara daun kelapa!"
"Tolong!" jeritnya. "Badanku terjepit!"
Beberapa monyet berusaha menolong Loki. Tetapi usaha mereka gagal karena badan mereka terlalu besar.
"Bolehkah aku menolongmu?" tanya Mimo.
"Coba saja," kata monyet-monyet lain.
Mimo pun memanjat pohon dengan sangat cepat. Ia membantu Loki melepaskan diri dari lilitan daun kelapa.
Ketika Mimo dan Loki turun, monyet-monyet lainnya menyambut dengan tepukan meriah. Banyak pula yang menepuk pundak Mimo dan memberinya ucapan selamat. Mimo jadi malu bercampur bangga.
"Hebat, Mimo!"seru Jojo."Belum pernah ada monyet yang dapat memanjat secepat kamu."
"Mungkin karena badan kalian yang terlalu besar," sahut Mimo gembira.
Kini ia tidak lagi ingin cepat besar.Ternyata menjadi monyet kecil pun menyenangkan. Apalagi, setelah ia mampu memetik kelapa paling banyak dan memenangkan lomba.
Oleh: Pratiwi Ambarwati
Sumber: Majalah Bobo Edisi 30 terbit 31 Oktober 2013.
Post Top Ad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar